Tuesday, September 11, 2012

Antitesa Dunia Masa Kini










..Nevermind i’ll find someone like you
i wish nothing but the best for you too..


Sepenggal lirik lagu di atas adalah pemenang penghargaan bergengsi Grammy Awards 2012. Kekuatan liriknya menurut para kritikus lagu sungguh menyentuh. Perpaduan antara suara indah sang penyanyi dan lirik yang begitu dalam dan mengena.  Sebagai pendengar, lagunya memang catchy, keren, dan penuh emosi. who knows ?

Galau. Adalah kata yang patas disematkan ke dalam lirik lagu ini. Apakah kondisi para penikmat musik dunia sedang galau hingga lagu galau menjadi pemenang Grammy ? atau mungkin, apakah dunia sedang galau ? Mari kita lihat bersama sama.

Akhir akhir ini, kondisi perekonomian dunia membuat sebagian ekonom (terutama eropa dan US ) galau dengan perkembangan perekonomian asia pasifik yang dimotori china sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi spektakuler. tak jarang indeks saham gabungan di eropa dan US galau mendadak, melemah dengan cepat dan meningkat dengan cepat. Harga minyak dunia juga mudah galau, dipicu perkembangan politik timur tengah yang galau dengan keruntuhan para pemimpinnya pada “arabian fruhlings”.Situasi politik di jazirah arab juga galau akan kecemasan terciptanya perang dunia jilid 3, andai iran di keroyok oleh para negara galau di dunia. 

Eskalasi perpolitikan juga menuju titik puncak kegalauan. Berbagai demonstrasi manusia yang menuntut kebebasan berekspresi membuat galau para pemuka agama dunia. Demokrasi menjadi sebuah keniscayaan dalam sistem pemerintahan dan seolah menjadi yuridiksi hukum dalam menghadapi berbagai masalah kenegaran. Perlombaan unjuk kekuatan militer menunjukkan kegalauan para pemimpin negara entah itu di timur tengah, pasifik, afrika timur, Spratly dan lain lain. Korea Utara, Iran, Pakistan, India, China bahkan Georgia pun bisa membuat dunia makin panas. Batas antar kehidupan manusia juga makin tipis, sulit membedakan mana urusan pribadi dan urusan bersama. Perkembangan jejaring sosial memudahkan  penyebaran kegalauan dengan munculnya individu sebagai kekuatan yang lebih kuat dari pers. lagi lagi galau.


Masa depan dunia makin galau menurut sebagian besar manusia. Kodak, Nokia, GoldmanSachs, Blackberry adalah sebagian contoh korban kegalauan perkembangan teknologi dunia. Kodak dengan cepat digeser oleh NIkon dan pemain baru Canon, Nokia yang begitu digdaya di tahun 2000 an dengan cepat disalip oleh Apple, Samsung, HTC bahkan Huawei. Segala macam yang tidak bisa menyesuaikan diri akan tergilas dengan cepat dan tertinggal jauh, sulit untuk mengejar lagi. Dunia terlalu kejam untuk yang terlambat menyesuaikan dengan cepatnya perubahan zaman. Pun lihatlah ambruknya perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa yang beberapa dekade lalu menjadi sokoguru perekonomian global mendadak melempem menghadapi kekuatan baru macam Brazil, China, Rusia, India, Vietnam, Thailand dan Indonesia. Tas tas mewah bermerek nama nama asli Prancis atau Italia kini dengan mudah ditemukan di kedai kedai kopi pelosok gang gang jalanan Shanghai dan Singapura. The World grow too fast. Asians rules change the world. Di jalanan Shenzen atau Hyderabad dapat anda jumpai lelaki dengan gadget Samsung terbaru dengan mobil Rolls Royce terbaru.  Ah, dunia terlalu cepat berganti.

Agama menjadi semakin terpinggirkan, makin hari makin sedikit sekali anak muda yang mengisi barisan di Masjid, gereja atau kelenteng kelenteng  dan vihara. Kebebasan dianggap hal mutlak yang tak bisa diganggu gugat. Makin banyak orasi yang 
dianggap hal mutlak yang tak bisa diganggu gugat. Makin banyak orasi yang menyuarakan kebebasan di pelosok pelosok Jazirah Arab. Kebebasan seolah menjadi agama baru yang dianut generasi terkini. Lihatlah tak hanya Mubarak yang tumbang di dikeroyok facebook dan twitter, para amir di Bahrain, Saudi Arabia dan lain lain pun makin menguatkan pembungkaman atas nama agama dan anti kebebasan. Gereja makin kosong, fatwa ulama makin ditenang dan dilecehkan, pendeta hanya ditemui saat ingin menikah dan meresmikan agama. Praktis, semuanya hanya menjadi seremoni yang tak memiliki arti mendalam. Kitab dikutip hanya untuk mencari pembenaran ats tindakan tanpa mengerti esensi yang paling dalam. 


Perubahan cuaca makin tak menentu. Petani tak lagi memiliki jadwal pasti kapan harus menanam dan kapan harus memanen. Dunia berkembang semakin cepat. Gedung gedung baru tumbuh bak cendawan di musim hujan. Kapal kapal pesiar mewah berseliweran tak hanya di negara negara kaya, bahkan kini memasuki pinggiran teluk Aden atau tepian pantai Guinea. Dunia tak hanya butuh daging, kulit binatang atau biji bijian untuk diramu dan dimakan. Dunia kini butuh gemerlap baju yang keluar tiap pergantian musim. Mobil mobil canggih, perjalanan ruang angkasa, bahkan perawat ujung kuku pun sangat diperlukan.


Partai makin tak dipercaya dan dijauhi. Tokoh tokoh papan atas mulai diacuhkan dan tak ada yang peduli. Mungkin tulisan ini pun tak ada yang ingin tahu dan baca, karean kurang berbobot dan tak “berisi”. Hah, entah harus bagaimana bersikap. Yang pasti, saya sedang tidak galau dan tidak ingin dianggap galau. 

Anak anak muda pun mengagungkan Super Junior dan menangisi ratu monster mereka yang gagal konser. Berkicau tentang tari tor tor, tapi bahkan mungkin tak tahu apa itu tari tor tor. Ah, marilah menertawakan kita. Wajah kita terlalu terbebani keadaan yang kita buat sendiri. Salam !




  

No comments:

Post a Comment